music online

Senin, 28 November 2011

hati berbicara,,

aku simpatik dengan sifatnya
semua karakteristik yang ada di dia,
yang selama ini aku idamkan
tapi, mengapa sampai detik ini
hati ini belum memilihnya
karna belum terbiasa
perlu setidaknya menatap dia min 1 thn
dalam satu ruang dan waktu
witing tresna jalaran seka kulina
namun akhir-akhir ini,
aku selalu ingin melihatnya...,,

Sabtu, 05 November 2011

keep smile...,

mimpi apa semalam..??
tiba" datang angin mnyejukkan hati, jantung, raga ini
tak percaya, penuh tanya
aku terhanyut olehnya
berharap bisa melihat senyum menggigitnya kala itu
namun tak terbalas...
tak apa...telah tergantikan
dgn canda tawa kita, meski hanya maya
rasa rindu ini sebagian bersinar
trimakasih ya Allah....
keep smile..(^^,)

Senin, 10 Oktober 2011

do'a ku,,,

ya Allah...
hambamu ini sangat bersyukur karna banyak orang sayang pd ku...
dan maafkan khilafku ya Allah...
byk orang yg tersakiti hatinya karna ku
berikanlah hambamu ini pendamping hidup yang terbaik buat hamba, keluarga, dan orang sekitar
yang bisa mengajakku selalu mengingat-Mu...

rinduku,,,

ya Allah..,
bolehkah hamba RINDU untuk datang ke Ka’bah MU…???
sungguh hamba Rindu akan mekkahMU,
dan hamba MALU atas dosa dosa HAMBA…
Astaghfirullaah...,

Jumat, 16 September 2011

menentukan langkah ,,

tak kusadari...
umur semakin berkurang
bertambah matang
tapi masih belum berjalan
harus paksa tuk melangkah
meski pelan ..
dari pada tidak
tak akan menuai
tentukan langkah mulai sekarang !!

Selasa, 05 April 2011

heeeeem,,,

di bawah rindangnya dan sejuknya palem
mnjaga hati yang bergejolak
selama satu jam menunggu
kanan kiri mengoceh
tertawa saja aku ini
mendadak seluruh aliran darah berhenti
jantung semangat memompa
mata terbelalak
melihat dia menuju kedunianya
empat mata saling mnatap
bibir ini ingin memberikan senyum
namun wajah sudah berpaling
berlalulah dia......

Senin, 21 Maret 2011

“ya sudahlah”

Witing tresna jalaran saka kulina
Jalaran wis ura kulina dadi ura tresna
Rasa suka karena terbiasa
Karena sudah tak terbiasa, pudar suka ini
Didapatkannya bio pada dunia maya
Ego ini penghalang tuk jadi kawannya
Entah ada malaikat dari mana
Senang bisa berkawan dengannya
Slalu aku muncul di balik layar
Melihat dia bergerak, berkarya
Tak bosan-bosannya
Tak capek-capeknya
Apakah dia tahu? Tidak....jawabannya
Ya sudahlah....

,,bagaimana dengan kau?? ,,

Awal ku melangkah dag dig dug kencang jantung ini
Melihat senyum manismu yang merayu
Kujulurkan tangan mngambil sesuatu
Ditegurnya aku
Rona pipiku memerah malu
Karna gugupnya aku
Di dalam ruang dan waktu
Tatapanku hampir tak berkedip melihatnya
Mndengarkan untaian ilmu yang diberikan
Akupun selalu bersemangat
Tiap seratus enam puluh delapan jam bertemu dengannya
Mngapa hati ini merasa gelisah berbunga-bunga
Benar pepatah jawa “witing tresna jalaran saka kulina”
Kami pun bertukar pesan singkat
Tersenyum hati ini
Bagaimana dengan kau??

Rabu, 05 Januari 2011

Say No to Global Warming..!!

Stop Pemanasan Global

Belakangan ini cuaca semakin tak menentu. Setelah berminggu-minggu didera panas teriknya matahari eh dua hari ini di Jakarta hujan deras lagi. Aduh kenapa ya?

Nah secara ngga sengaja kemarin dimajalah Chic (edisi kira-kira 2 minggu lalu) membahas tentang fenomena ini. Cuaca yang ngga menentu itu adalah salah satu dampak dari pemanasan global. Baca lagi nih dari sebuah buku yang judulnya "Unstoppable Global Warming: Every 1,500 years"yang ditulis oleh Dennis T. Avery & S. Fred Singer. Ternyata pemanasan global adalah memang siklus alam... Jadi setiap 1500 tahun, suhu di bumi akan meningkat sekitar 3-4 derajat Celcius dan fenomena ini memang tidak bisa dihentikan. Sebenarnya pemanasan global yang teradi secara alami tidak membahayakan manusia karena peningkatan suhu berlangsung secara perlahan sehingga manusia bisa beradaptasi. Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa manusia sebenarnya lebih mampu bertahan hidup disuhu yang panas dibandingkan suhu yang dingin.
Tapi pemanasan bumi akhir-akhir ini tidak lagi terjadi secara alami karena siklus yang awalnya 1500 tahun sekali semakin cepat menjadi beberapa dekade saja karena ulah beberapa penghuni bumi. Misalnya penggundulan hutan. Seorang teman dari WALHI pernah menyebutkan setiap harinya di Indonesia terjadi penggundulan hutan seluas 25 kali lapangan bola (mudah-mudahan datanya ngga salah nih). Coba bayangkan...Padahal hutan di Indonesia itu adalah salah satu paru-paru dunia....
Pemanasan global memang tidak bisa dihentikan tapi kita bisa memperlambatnya. Ada beberapa hal kecil yang bisa kita lakukan untuk itu, misalnya:
1. Menanam 1 pohon di halaman rumah kita; 1 pohon mampu menyerap 1000 kg karbondioksida per tahunnya
2. Meminimalkan penggunaan kendaraan bermotor; kalau ngga perlu-perlu banget ngga usah pake mobil. Misalnya kalau kantor kamu dekat dengan rumah, kenapa ngga jalan kaki aja atau bersepeda aja. Selain hemat juga bisa sekalian olah raga.
3. Rajin mengecek air filter kendaraan paling ngga sebulan sekali; Selain bisa mencegah pembuangan 400kg karbondioksida, dalam setahun kamu bisa menghemat sekitar 1juta rupiah.
4. Mengganti lampu dirumah dengan lampu yang hemat energi; dalam setahunnya kamu bisa menghemat lebih dari dari 300ribu rupiah sekaligus mengurangi pembuangan karbondioksida sebanyak 150 kg.
5. Menghemat penggunaan kertas; kalau ngga perlu-perlu banget jangan pake kertas baru, misalnya kalau masih dalam bentuk draft lebih baik nge-print pake kertas bekas aja.
6. Bawa keranjang sendiri kalau belanja; Nah ini juga untuk mengurangi sampah...
Hal kecil memang, tapi dampaknya besar buat bumi kita tercinta dan juga dompet kita tercinta...ha..ha..ha...Jadi jangan ditunda-tunda lagi...Ayo kita lakukan mulai dari SEKArang

Akhlak kepada orang tua

AKHLAK KEPADA ORANG TUA
Kedudukan orang tua adalah nomor dua sesudah Allah SWT.
“Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah :’Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.(QS. Al Isra :23-24).

Dari ayat diatas terlihat jelas bagaimana penting dan besarnya arti diri orang tua di sisi Allah Subhanahu Wa Ta ala. Jika beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta ala wajib maka berbakti kepada kedua orang tua juga wajib. Sebaliknya, kalau ingkar kepada-Nya adalah dosa besar, begitu pula durhaka kepada orang tua. Dan berbuat baik kepada orang tua bukan hanya semasa hidupnya akan tetapi sampai matipun si anak tetap wajib berbakti kepada mereka.

Sekiranya suatu saat usia mereka sudah diambang senja, janganlah kita menghardik, mencaci, memukul, serta perbuatan-perbuatan keji lainnya, mengucapkan kata “ah” saja terlarang sebagaimana dalam ayat diatas apalagi perbuatan-perbuatan yang lebih daripada itu. Dan yang patut dilakukan adalah berbicara kepada mereka dengan lemah lembut, sikap rendah diri, suara tidak melebihi suara mereka, dan itu semua adalah ahlak utama seorang anak.

“Bahwa seorang laki-laki yang berasal dari Yaman hijrah ke Rasulullas Salallahu Alaihi Wa Salam. Ia berkata : ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku sekarang sudah hijrah!’ Beliau bertanya ‘Sudahkah mereka memberimu izin ?’ jawabnya : ‘Belum’ sabda Beliau, ‘Pulanglah dan minta ijinlah kamu kepada mereka. Kalau sekiranya mereka memberimu izin, silahkan berjuang. Tetapi kalau tidak, berbuat baiklah kamu kepada mereka.”(HR Abu Dawud).

Disini agama Islam meletakkan keagungan orang tua dihadapan anak-anaknya dalam rangka berbakti dan berjuang di jalan Allah. Bukan semata-mata jihad kemudian orang tua ditinggalkan begitu saja tanpa dimintai izin sama sekali. Bahkan berangkat ke medan peperangan dinomorduakan jika memang belum memenuhi kebaktiannya kepada orang tua.
“Rugilah, rugi sekali, rugi sekali, seseorang yang mendapati salah seorang dari kedua orang tuanya atau kedua-duanya sewaktu mereka sudah diambang senja, dan tidak memasukkan ia kedalam surga “(HR Muslim).
Sungguh sayang bahwa orang tua masih ada, apalagi sudah tua yang seharusnya dapat memasukkan dia kedalam surga, tetapi ternyata tidak dapat memasukkan dia ke dalam surga dikarenakan durhaka kepada mereka dan tidak berbakti kepada mereka. Betapa banyak manusia-manusia yang sampai begitu tega tidak menghormati orang tuanya bahkan memperlakukan mereka dengan perlakuan yang kasar dan menganggap mereka bagaikan pembantu rumah tangga yang siap melayani tuannya. Sungguh ironis sekali orang tua yang telah mendidik dan mengasuh anaknya dengan sekuat tenaga, ternyata sesudah besar begitu saja balas budinya.
Memperlakukan orang tua dengan baik termasuk amalan besar dan yang paling dicintai oleh Allah. Dari Abdullah bin Mas’ud :
“Aku pernah bertanya kepada nabi Salallahu Alaihi Wa Salam: ‘Amal yang manakah yang paling dicintai oleh Allah ?’ Jawab beliau :’Shalat pada waktunya’. Aku bertanya lagi:’Kemudian amal apa ?’ Jawab beliau :’’Berbuat baik pada orang tua’. Aku bertanya kagi:’Sesudah itu amal apa?’ Jawab beliau :’Jihad di jalan Allah”(HR Bukhari Muslim).

Dalam hal berbuat kebaikan kepada orang tua, memang sepantasnya ibu lebih banyak dicurahkan. Ini mengingat kerja payahnya semenjak ia mengandung sampai melahirkan ditambah lagi memenuhi semua keperluannya tidak pernah merasa bosan dan lelah. Dari Abu Hurairah :

“Telah datang seorang laki-laki menghadap Rasulullah Salallahu Alaihi Wa Salam lalu bertanya :’Wahai Rasulullah siapakah yang paling berhak aku pergauli dengan cara bagus ?’ Jawab beliau :’Ibumu!’. Kemudian ia bertanya lagi ‘Sesudah itu siapa?’ Jawab beliau :’Ibumu!’. ia bertanya lagi:’Sesudah itu siapa ?’ Jawab beliau :’Ibumu!’. Ia bertanya lagi :’Sesudah itu siapa?’ Jawab beliau :’Bapakmu!”(HR Bukhari Muslim
Dan termasuk dosa besar bila seorang anak berbuat durhaka kepada orang tuanya. Rasulullah Salallahu Alaihi Wa Salam bersabda :
“Termasuk dosa besar ialah seorang yang mencaci maki orang tuanya. Seseorang lalu bertanya:’Mungkinkah ada seseorang mencaci maki orang tuanya?’ Jawab beliau :’Ada! Dia mencaci maki bapak seseorang lalu orang itu membalas memaki bapaknya. Dia mencaci maki ibu seseorang lalu orang itu membalas memaki ibunya”(HR Bukhari Muslim).
Namun bagaimana bila orang tua kita bermaksiat dan musyrik kepada Allah, apakah kita tetap harus berbuat baik terhadap mereka ? Islam memang menganjurkan untuk berbuat baik kepada orang tua secara umum, tetapi perlu diingat jika orang tua memaksakan kehendaknya untuk bermaksiat kepada Allah, maka hendaknya ditolak dengan lemah lembut dan penuh kesopanan.

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kamu kembali, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”(QS Luqman : 15).
“Mendengar dan mentaati itu wajib bagi seorang muslim, menyangkut apa yang ia cintai maupun apa yang ia benci, selagi tidak disuruh untuk urusan maksiat. Kalau diperintah untuk maksiat maka tidak boleh mendengar dan tidak ada ketaatan”(HR Bukhari Muslim).

B. Alasan Kedudukan Orang Tua Demikian Tinggi
Adapun dasar dan alasan maka kedudukan Ibu Bapak demikian tinggi di sisi sang anaknya adalah:
1. Karena merekalah yang dititipi Allah Ta,ala memberi belanja dan membesarkan.
2. Karena merekalah yang dititipi Allah Ta,ala mendidik, memimpin di tengan keluarga dan masyarakat.
3. Karena merekalah yang dititipi Allah Ta’ala menjaga keamanan, kesehatan, keselamatan kita, dari kandungan hingga sanggup memelihara diri.
Maka, bila jasa besar dan budi baik mereka itu disadari dan diinsyafi, tentu mengertilah kita dengan jelas, tidak ada yang lain lagi patut kita dahulukan yakni, dinomorduakakn setelah Allah dan RasulNya dalam menaati , selain kepada Ibu Bapak.

C. Keistimewaan Ibu
Allah SWT menempatkan sang Ibu lebih tinggi martabatnya dari sang Bapak dalam hubungan kekeluargaan, Nabi saw pernah bersabda:

Surga itu di bawah telapak kaum ibu. (H.R. Ibnu Majah). Karena Ibu yang paling susah payah mengasuh, mengandung, melahirkan, menyusukan dan menentukan karakter seorang anak.
D. Kedudukan Bapak
Bapak adalah nomor dua setelah Ibu dalam hubungan kekeluargaan. Karena bapaklah yang menjamin belanja, keselamatan, keamanan dan pendidikan disamping ibu.
E. Batas Mentaati Ibu-Bapak
Adapun batas mematuhi orang tua itu, ialah selama tidak mensyirikkan Allah SWT atau melakukan maksiat, yakni melanggar agama. Firman Allah dalam surat Luqman:15

Bila ibu bapak kamu memaksakamu sekalian, supaya kamu mensyirikan AKU (kata Allah) yang engkau sendiri tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, maka jangan engkau turuti, tetapi engkau pergaulilah mereka selama di dunia ini dengan sebaik-baiknya.
Jadi tidak perlu dipatuhi siapapun orang tuanya, dalam hal berbuat maksiat kepada Allah SWT. Patuh itu hanya dalam soal-soal yang ma’ruf (tidak melanggar agama).
F. Durhaka Kepada Bapak Ibu
Rasullullah saw bersabda,

Segala dosa akan dapat ditang balasannya sampai hari kiamat, kecuali dosa durhaka kepada Ibu Bapak. Maka sesungguhnya Allah Ta’ala menyegerakan akibatnya kepada pelakunya di dunia ini sebelulm lagi ajalnya tiba. (HR. Al-Thabrani dan Hakim).
Sebab akibat durhaka ada beberapa macam, sebagai bukti atas murka Tuhan, yaitu:
a. Sempit rezeki/ peeenghidupan
b. Hidup susah, padahal harta banyak.
c. Hati dan jiwa, tetap dalam cemas/gelisah
d. Anak-anak kita, tak ada yang beres
e. Cita-cita selalu gagal
f. Menjelang mati,amat susah

Senin, 03 Januari 2011

bingung,,

...bingung...
bingung itu membingungkan
bagaimana biyar gag bingung..?
bingung kan,,,$#$#$%#@